Friend Zone sesuai judulnya kembali mengangkat tema cinta yang bertepuk
sebelah tangan karena sudah dianggap sebagai teman dekat atau bisa jadi karena
tidak ada salah satu yang berani mengungkapkan perasaannya. Friend zone dapat
dikatakan zona yang berbahaya, apalagi jika mengalaminya selama bertahun-tahun
atau puluhan tahun! Karena tentu sudah kadung terlalu nyaman sebagai
teman/sahabat, sehingga susah keluar dari zona mematikan ini.
Kemudian
lagi sudah tahu segala macam keburukan masing-masing yang telah dilakukan
sehingga sudah ilfeel duluan. Walau tentu ada anggapan lain kalau jika sudah
nyaman dan sudah tahu keburukan masing-masing, sehingga sudah tidak perlu
memakai topeng apa-apa lagi. Karena memang sifat dari suatu hubungan percintaan
tentu tidak takut atau sudah tidak malu-malu / jaim lagi dalam melakukan apapun
dan saling terbuka satu dengan lainnya, seperti halnya seorang sahabat.
Sudah
ratusan dan mungkin ribuan film yang menceritakan tentang tema ini seperti
dalam film-film You’re Apple in My Eye, When Harry Met Sally, Teman Tapi
Menikah, On Your Wedding Day dan masih banyak lagi, tentu saja terdapat banyak
kemiripan jalan cerita, endingnya pun dapat dikatakan hanya ada 2 skenario,
apakah mereka akhirnya bersama sebagai pasangan atau malah menjalani kehidupan
mereka masing-masing dengan pasangan mereka. Namun film Friend Zone ini
memiliki kemasan atau treatment yang berbeda berkat humor-humornya yang
mengalir dan chemistry dari kedua pemain utama.
Humornya
sungguh komikal, kocak dan paling terpenting mengalir apa adanya, tidak
dibuat-buat. Timing komedinya pun sangat pas baik itu dari segi pengucapannya
ataupun dari segi gerak tubuh! Ekspresi komikal dari kedua pemain utama juga
sangat mendukung hal-hal ini.
Paling
spesial dari film Friend Zone adalah chemistry yang luar biasa memikat dari
Pimchanok Luevisadpaibul / Baifern dan Naphat Siangsomboon / Nine. Penonton
dapat merasakan betul mereka seperti memang benar-benar telah terjebak dalam
zona friend zone selama lebih dari 10 tahun.
Nine
Naphat Siangsomboon, selain wajah rupawannya itu sehingga para penonton wanita
pasti akan tergila-gila olehnya, berakting sangat cemerlang. Tatapan matanya
mengisyaratkan rasa cintanya yang mendalam terhadap teman baiknya itu, kemudian
lagi saat dia berada di suatu adegan “panas” dengan teman baiknya itu, terlihat
jelas dia sangat tegang sekaligus memiliki hasrat yang tinggi saat berhadapan
langsung dengan wanita idamannya itu. Pimchanok Luevisadpaibul / Baifern (Crazy
Little Thing Called Love) yang disebut-sebut merupakan salah satu aktris
Thailand tercantik ini, turut memberikan akting yang sangat baik. Dia berhasil
memerankan seseorang yang sedang kalut karena pacarnya diduga berselingkuh,
kemudian berkat dia chemistry dengan Naphat Siangsomboon / Nine mengalir begitu
sempurna.
Kebanyakan
film percintaan seringkali memperlihatkan kebodohan salah satu atau kedua
pemeran utamanya, awalnya penonton berpikir seperti itu dan pertanyaan klasik
yang muncul dalam benak penonton di semua film romantis adalah “Apa susahnya
mengutarakan perasaan cinta kepada seseorang?”. Namun setelah film memasuki
babak akhir yang puncaknya pertemuan mereka di suatu tempat itu, penonton dapat
sangat memahami mengapa mereka masuk dalam friend zone. Adegan tersebut sungguh
powerful dan pastinya tidak sedikit membuat mata penonton berkaca-kaca ataupun
meneteskan air mata.
Film
Friend Zone memberikan alur cerita yang hampir semuanya flashback dan dari
sudut pandang pihak pria yang dinarasikan langsung oleh tokoh utamanya. Dari
awal hingga menjelang akhir, penonton dibuat tertipu / misleading dengan apa
maksud dari Palm dalam menceritakan hal itu, sehingga dapat dikatakan
memberikan kejutan yang tidak terduga-duga di akhir.
Sedikit
catatan mengenai product placement di film Friend Zone. Walaupun banyak, tapi
filmmaker dapat menghaluskan kemunculan iklan tersebut. Bahkan lebih baik lagi
bisa memasukan unsur humor yang cukup pintar untuk product placement suatu
produk air mineral. Tentu product placement yang paling efektif yaitu Thai
Airways yang dalam film diceritakan Palm dan Gink berpindah-pindah negara
maupun kota kesana kemari menuju tempat-tempat destinasi wisata di berbagai
negara yang sungguh membuat penontonnya ingin langsung memesan tiketnya melalui
maskapai penerbangan terbesar di Thailand tersebut.
Soundtrack
dari film Friend Zone ini yang berjudul Kid Mak ini sangat catchy dan enak
didengar, terlebih lagi soundtrack-nya digunakan sebagai kunci dalam suatu
turning point yang dilakukan oleh karakternya. Keunikan lainnya adalah lagu ini
dinyanyikan oleh penyanyi dari berbagai negara di Asia, termasuk penyanyi
Indonesia oleh Audrey Tapiheru dan Cantika Abigail.
Komentar
Posting Komentar