Review Drama Korea: Start-Up

 


Penulis drama Korea Start-Up, Park Hye-ryun, layak diberikan standing applause. Cerita yang ia tulis mampu membuat penggemar drakor yang rilis sejak 17 Oktober 2020 itu seolah menjalani pemilihan presiden.

Penonton drama Start-Up sebagian besar terbagi menjadi dua tim, yakni Tim Han Ji-pyeong (Kim Seon-ho) dan Tim Nam Do-san (Nam Joo-hyuk). Para pendukung asik mengampanyekan kehebatan atau kelebihan Han Ji-pyeong dan Nam Do-san di media sosial setiap pekan.

Bak Pilpres, banyak pula kampanye hitam berupa pengungkapan hal-hal buruk dari kedua pemeran pria drama tersebut, termasuk alasan 'lawan' tak layak bersanding dengan Seo Dal-mi (Bae Suzy). Beberapa warganet juga melewati batas dengan menyerang personal pemain.

Namun di sisi lain, banyak yang memilih netral atau mendukung pemeran lain seperti Halmeoni/ Choi Won-deok (Kim Hae-sook), Won In-jae (Kang Han-na), Lee Chul-san (Yoo Su-bin), Nam Cheon-ho (Jang Se-hyun) bahkan kecerdasan buatan (AI) Young-sil (Yeo Jin-goo).

Sehingga, wajar rasanya Start-Up selalu menjadi trending topic di media sosial sejak episode pertama hingga episode terakhir pada Minggu (6/12). Beberapa tagar seperti #TeamHanJipyeong, #TeamNamDosan, Pak Han, juga menjadi trending topic dalam beberapa pekan.

 

Start-Up secara garis besar menceritakan keinginan sekelompok anak muda yang ingin mencapai kesuksesan dalam startup (perusahaan rintisan).

Dalam mencapai kesuksesan, banyak hal dilewati seperti perjalanan berbatu, permasalahan percintaan di masa lalu dan saat ini, keluarga, hingga pertemanan. Sinopsis lengkap Start-Up bisa dibaca di sini dan hubungan dari para karakternya ada di sini.

Banyak hal sesungguhnya yang disajikan Start-Up selain cinta segitiga di antara pemain utamanya, mulai dari pengetahuan-pengetahuan dasar mengenai startup bagi kaum awam, inovasi-inovasi bidang teknologi, dan kondisi awal perusahaan rintisan yang dikonfirmasi orang Silicon Valley.

Di sisi lain, kisah cinta para pemain memang sayang untuk dilewatkan dan terbukti menjadi sorotan utama banyak penonton. Walaupun, banyak pula yang jengah melihat pertarungan Tim Nam Do-san dan Tim Han Ji-pyeong. Namun 'perang sipil' tersebut tampaknya memang berakar dari kebijakan Park Hye-run sebagai penulis.

Ji-pyeong yang sejatinya pemeran pendukung utama alias second lead, justru amat ditonjolkan di sesi paling awal drakor ini. Sedangkan sang karakter utama, Nam Do-san, hanya ditampilkan beberapa detik sebelum episode pertama berakhir.

Memang tak ada yang salah dengan keputusan kreatif itu. Namun tak mengherankan pula mengapa ada banyak orang justru menilai Ji-pyeong adalah sang karakter utama Start-Up dan layak punya akhir bahagia selayaknya tokoh utama pada umumnya.

Sementara itu, Nam Joo-hyuk dan Kim Seon-ho juga layak mendapatkan penghargaan. Ragam komentar, mulai dari sedu hingga emosi jiwa, jadi bukti mereka sukses menghidupkan karakter masing-masing.

Terlepas dari siapa yang pada akhirnya mendampingi Dal-mi, akhir cerita Start-Up sejatinya adalah buah dari pengalaman yang membentuk karakter tersebut.

Misalnya Ji-pyeong. Ia memang jujur, bahkan bagi sebagian orang menilainya jahat karena kata-katanya yang tajam hingga ada korban jiwa. Namun itu semua karena ia sedari remaja adalah sosok kesepian dan sebatang kara, hanya ada Halmeoni yang mengerti dirinya dan itupun cuma sementara.

Sementara itu, Do-san adalah korban obsesi orang tuanya. Ia dipaksa melakukan hal di luar keinginannya hingga tak mengenal dirinya sendiri. Kondisi itu yang membuat ia hanya memiliki Dal-mi dalam hidupnya dan iri dengan Ji-pyeong.

Meski begitu, saya termasuk yang menerima akhir drama ini dengan sedikit kekecewaan. Hal itu karena sejatinya tak ada perubahan signifikan pada para karakter utama dalam tiga tahun cerita itu berselang.

 

Justru, pengembangan karakter amat terlihat dari pemain pendukung. Misalnya Kim Yong-san (Kim Do-wan) yang akhirnya bisa 'menerima' Ji-pyeong, dari sebelumnya penuh dendam menjadi dewasa dengan meminta maaf dan rasional.

Kemudian ada Won In-jae yang hatinya menjadi lebih lembut setelah dingin hampir selama drama ini berlangsung. Setelah tiga tahun, ia kembali menjadi sosok kakak bagi Dal-mi.

Selain itu, kekecewaan saya juga terletak pada sisi keakraban alias bromance antara Do-san dan Ji-pyeong. Kala konferensi pers jelang perilisan, sutradara Oh Choong-hwan menjanjikan penonton bisa menikmati banyak bromance keduanya.

Nyatanya, bromance itu hanya terasa kala awal dan mulai mengering saat di pertengahan. Justru, bromance yang menarik perhatian datang dari Ji-pyeong dengan Young-sil, serta anak buahnya yang bernama Park Dong-chun.

Begitu pula di sisi Do-san. Interaksi dirinya bersama dengan geng Samsan Tech, Kim Yong-san dan Lee Chul-san, justru lebih banyak dan menghibur.

Selain itu, ada sejumlah detail yang tak masuk dalam nalar. Mulai dari koleksi tas Dal-mi yang tak sesuai dengan kondisi finansialnya kala masih 'susah', pembuatan aplikasi yang amat kilat, hingga boneka orang-orangan yang ditarik manual kala menguji mobil otonom Tarzan.

Namun itulah drama fiksi, jalan ceritanya tak mungkin bisa memuaskan semua orang. Meski begitu, Start-Up merupakan drama yang menghibur jelang akhir tahun, serta menghangatkan hati, terutama pada Halmeoni dan Ji-pyeong.

Tak cuma itu. Mata penonton juga akan bisa terbuai dengan tone dan panorama ciamik pada banyak adegan di setiap episode Start-Up. Drama ini pun menawarkan nilai inspiratif bagi mereka yang ingin mengejar mimpi.

Kisah dari para pemain pendukung seperti Nam Cheon-ho, Kim Yong-san, Lee Chul-san, dan Jung Sa-ha juga amat menarik untuk diperhatikan.

Drama Start-Up telah berakhir dengan 16 episode. Drama tersebut masih bisa disaksikan di Netflix.


TRAILER

Komentar