Film
NKCTHI menceritakan sudut pandang tiga anak keluarga Narendra: Angkasa,
Aurora, dan Awan. Bersama kedua orangtua, mereka terlihat sebagai keluarga yang
baik-baik saja. Nyatanya, keluarga tersebut punya trauma yang ditutupi oleh
sang ayah demi membuat para anggota keluarga bahagia. Akankah mereka siap
menerima kenyataan saat bom waktu meledak?
NKCTHI merupakan film ke-13 garapan Angga Dwimas Sasongko
yang diadaptasi dari buku karya Marchella FP. Buku laris tersebut berisi
kumpulan pesan pengalaman pribadi seseorang. Pesan dalam buku itu diadaptasi ke
layar lebar, diracik, hingga menjadi sebuah cerita utuh mengenai kisah sebuah
keluarga yang menyimpan sebuah rahasia.
Nyata, Dekat, dan Lekat
Tiga
kata di atas tergambar setelah nonton film NKCTHI. Tiga kata di atas juga
menggambarkan kejujuran dan ketulusan dari premis cerita yang dibuat Angga.
Tiga kata di atas pun mewakili curahan hati semua orang yang dirangkum oleh
Marcella F.P dalam bukunya.
Nyata.
Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini tampilkan kenyataan dalam hidup
seseorang. Bahkan, hal itu bisa terlihat dari sinopsis film NKCTHI, trailer,
dan web series yang dirilis menjelang film layar lebarnya. Angga pun dengan
hati-hati memasukkan kenyataan tersebut, tanpa dibuat-buat, dan
senyata-nyatanya.
Dekat.
Film yang diproduseri Anggia Kharisma ini memperlihatkan realita yang terjadi
di sekeliling kita atau keadaan yang tengah kita alami. Bahkan, bisa jadi
cerita film NKCTHI merupakan hasil kontemplasi Angga dan mengajak kita untuk
merenungi kehidupan masing-masing, terutama soal keluarga yang kadang memiliki
cara berbeda untuk memberikan kasih sayangnya.
Lekat.
Enggak heran, kita kerap mendengar kata “gagal”, “kecewa”, dan “bahagia”
menyatu dalam film ini. Bukan bermaksud melebihkan, rasanya enggak ada film
keluarga lain yang memiliki makna selekat film ini, bahkan setelah lampu
bioskop dinyalakan.
Jika
film ini menandai 15 tahun berkarya Angga, enggak salah untuk angkat topi
padanya. Lewat cerita dan hati yang diberikan olehnya, film ini patut jadi trigger
menguatkan resolusi awal tahun kita masing-masing.
Film “Jahat” Awal Tahun
Bagaimana
enggak “jahat”? Film yang dibintangi Rachel Amanda ini bisa bikin sebagian
besar penonton meluapkan emosinya dalam 2 jam 1 menit. Bahkan, enggak sedikit
yang masih tersedu-sedu saat credit terlihat di layar.
Salah
satu “kejahatannya”, yakni adegan flashback yang dipadukan dengan adegan masa
kini dan memperlihatkan perubahan yang terjadi dalam keluarga mereka. Ketika
perbedaan kasih sayang antara anak pertama, kedua, dan ketiga, pastinya
dirasakan oleh tiap-tiap dari kita yang memiliki saudara kandung.
Konflik
tiap keluarga dalam film NKCTHI pun dekat dan lekat dengan kehidupan kita.
Terang saja, Angga dsn Marcella berkolaborasi dengan Jenny Jusuf, dan Irfan
Ramly untuk mengemasnya dengan hangat berdasarkan buku yang berisi curahan hati
netizen di Instagram Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini.
Sayangnya,
ada beberapa hal mengganggu, yakni soal trauma mereka. Padahal emosi yang
dibangun para karakter udah kuat dari awal..
Lalu,
ada juga adegan yang bikin sebagian penonton memperdebatkan, yakni soal siapa
seseorang yang diperankan Isyana Sarasvati di awal dan akhir film? Jika memang
kembarannya Awan, lalu kenapa Angkasa kecil ingin memberikan hadiah kaos kaki
biru untuk salah satu adik kembarnya? Di mana, warna biru menunjukkan
laki-laki.
Kemudian,
teori selanjutnya bahwa Isyana merupakan anak dari awan di masa depan. Kisah
ini cukup masuk akal untuk menjadi prekuel buku NKCTHI.
Tiap Pemain Mewakili Permasalahan Hidup
Saat
diumumkan para pemain, cukup terkejut melihat begitu banyak nama. Saat teaser
dan trailernya dirilis pun bikin terkesan melihat perubahan karakter dari
keluarga Narendra, yang hebatnya terasa natural dan nyata. Dan saat filmnya
dirilis, kita dibuat terpesona dengan para karakter yang menjiwai peran
masing-masing meski hanya sebagai cameo.
Oka
Antara sebagai Pak Narendra muda berhasil sampaikan ketegangan wajah dan
senyumnya demi menutupi trauma yang menimpanya. Sosok ayah yang makin tua dan
makin terasa emosinya saat diperankan oleh Donny Damara. Posesifnya yang
nyebelin, nyatanya bermaksud baik
Lalu,
ada Niken Anjani sebagai Ibu Narendra muda yang senyum keibuannya aja udah
bikin hati siapa pun menghangat. Pesona Ibu Narendra enggak memudar meski
diperankan oleh Susan Bachtiar. Oh ya, keberadaan Susan Bachtiar dan adegan
flashback di film ini mengingatkan kita pada film Bebas (2019).
Sosok
Angkasa, anak pertama keluarga Narendra, apik diperankan oleh M. Adhiyat saat
kecil, Sinyo Riza saat SMP, dan Rio Dewanto saat dewasa. Ketiganya punya akting
tanpa dibuat-buat. Nyata dialami sebagian besar anak pertama, yakni sebuah
tanggung jawab untuk adik-adiknya.
Kemudian,
Aurora yang perannya paling melekat dan bikin hati tertegun, diperankan oleh
Syaqila Afiffah Putri saat kecil, Nayla D. Purnama saat SMP, dan Sheila Dara
Aisha saat dewasa. Ketiganya sukses tampilkan emosi lewat raut wajah yang bikin
penonton merasa empati sebagai anak kedua.
Ada
sosok Awan, anak ketiga yang hidupnya menjadi tanggung jawab semua anggota
keluarga. Sosok anak yang mendapat perhatian lebih dibanding yang lainnya ini
juga sukses diperankan Alleyra Fakhira saat kecil, bahkan jika perannya bikin
“kesal” karena paling disayang, sosoknya tetap menggemaskan. Makin keren saat
diperankan oleh Rachel Amanda saat dewasa. Sosoknya pun bisa alihkan pesona dua
saudara lainnya di layar lebar.
Terakhir,
salah satu sisi menghibur dari film NKCTHI, yakni keberadaan para cameo.
Menariknya, meski hanya sedikit dialog, kemunculan mereka bermakna. Di
antaranya, Gary Iskak, Dayu Wijanto, Arswendy Bening, dan Ruth Marini. Oh ya,
ada Tanta Ginting juga. Bukan sekadar namanya disebut, tapi juga sosoknya.
Enggak ngeh? Kalian bisa nonton film NKCTHI lagi, lho.
Estetik dan Eargsm
Soal
sinematografi, Visinema enggak boleh diremehkan. Termasuk film ini yang punya
shot cantik di segala sisi. Penataan kamera, warna, dan mood melebur jadi satu
layaknya kumpulan foto para influencer di Instagram dengan preset andalan.
Menariknya,
semua sudut yang diambil seakan menunjukkan bahwa dunia kreatif memang
semenyenangkan itu dan semakmur itu. Walaupun lokasinya hanya di kamar kost
yang berada di gang sempit.
Ditambah,
timing yang pas dari soundtrack dan musik yang ada. Mirip Keluarga Cemara (2019)
yang lagunya aja udah bikin air mata menetes.
Jangan Khawatir Buat yang Enggak Bisa
Nangis
Banyak
yang merasa tersentil, bahkan meneteskan air mata sampai film selesai. Namun,
enggak sedikit pula yang hanya menahan air mata dan tercekat di tenggorokan.
Bukan berarti buat yang enggak bisa nangis, enggak punya perasaan. Malah, film
ini berikan perspektif baru soal kehidupan.
Film
ini akan membuka 2020 dengan cerita yang bisa dinikmati oleh seluruh keluarga
Indonesia. Sangat dekat dengan cerita kehidupan sehari-hari kita sebagai anak,
baik menjadi kakak, anak tengah, dan anak bontot di keluarga serta keterbatasan
kita sebagai orangtua untuk mengungkapkan cinta untuk anak dan keluarga,
Jangan
lupa selalu peluk keluarga kalian setelah nonton film NKCTHI. Malah, disarankan
untuk nonton bersama keluarga karena film ini bisa jadi alat komunikasi untuk keluarga
kalian untuk saling memahami dan menyayangi.
Komentar
Posting Komentar