Sejak
pandemi Corona membuat bioskop harus ditutup sementara sejak Maret lalu,
berbagai layanan situs streaming kini menjadi sasaran untuk menikmati film
terbaru. Salah satu situs streaming yang menjadi sasaran banyak orang di tengah
pandemi adalah Netflix. Apalagi, Netflix tetap rutin merilis film dan serial
terbaru sejak Maret hingga saat ini.
Merayakan
hari kemerdekaan Indonesia, Netflix merilis film orisinal kedua dari Indonesia
yang berjudul Guru-guru Gokil. Film ini dibintangi oleh deretan aktor
Indonesia ternama, di antaranya Gading Marten, Dian Sastrowardoyo, dan Faradina
Mufti. Hanya di film ini, aktor-aktor tersebut menjelma jadi guru SMA di sebuah
pedesaan.
Film
debut Dian sebagai produser ini berkisah tentang Taat Pribadi yang terpaksa
menjadi guru sejarah karena kesulitan mendapatkan pekerjaan lain. Namun saat
Taat baru bertugas sebagai guru, terjadi kejadian perampokan gaji para guru
oleh para penjahat yang menyamar dengan seragam guru. Bersama guru lainnya,
Taat bekerja sama mengungkap dalang perampokan.
Memperlihatkan Sisi Lain Guru yang Kerap
Dipandang Sosok Serius
Biasanya
apa, sih, yang kalian pikirkan tentang guru? Sebagian dari kalian mungkin
berpikir bahwa guru adalah sosok yang serius dan tegas saat menjalankan
tugasnya dalam mengajar murid. Namun, kalian juga pastinya pernah, ‘kan,
menemukan guru yang seru dan gokil? Nah, Guru-guru Gokil bakal menampilkan sisi
lain seorang guru yang tentunya enggak jauh berbeda dengan orang-orang yang
berprofesi lain.
Kebanyakan
film Indonesia yang berlatar tempat di sekolah, biasanya lebih menyorot kisah
tentang murid dibandingkan kisah para gurunya, ‘kan? Nah, Guru-guru Gokil
seakan menjadi bukti bahwa kisah para guru juga enggak kalah menarik untuk
dijadikan sebuah film. Bagaimanapun juga, kehidupan para guru enggak hanya
selalu tentang mengajar muridnya. Mereka juga bisa jatuh cinta, menjalin
persahabatan, hingga melakukan hal enggak terduga.
Enggak
hanya sekadar menghadapi murid yang bandel, perjuangan para guru di Guru-guru
Gokil ditampilkan dengan cara yang berbeda lewat kejadian perampokan uang gaji
mereka. Walau ditampilkan secara komedi, film ini sebenarnya mengajak penonton
untuk semakin menghargai jasa para guru yang tetap berjuang mendidik muridnya,
padahal guru-guru juga memiliki masalah pribadi yang jauh lebih berat.
Pembangunan Jalan Cerita Menyenangkan
dengan Ending yang Kurang “Nendang”
Mengusung
genre komedi, jalan cerita yang ditampilkan Guru-guru Gokil terbilang cukup
menyenangkan. Dengan penempatan elemen komedi yang tepat sasaran, kalian enggak
bakal menemukan lelucon yang “garing” dan dipaksakan di film ini. Yang paling
penting, kadar komedinya pun pas dan enggak berlebihan, sehingga konflik yang
ditampilkan pun enggak tenggelam dengan lelucon yang berlebihan.
Sejak
awal film, Guru-guru Gokil langsung mengajak para penontonnya untuk merasakan
sedikit konflik utama di film ini. Film dibuka dengan potongan adegan konflik
utama yang membuat kalian bertanya-tanya tentang apa yang melatari adegan
tersebut. Bahkan enggak lama setelah kalian diajak mundur kembali ke awal mula
penyebab adegan pertama di film, hype kalian kembali dinaikkan lewat adegan
perampokan yang ditampilkan di bagian awal.
Setelah
adegan perampokan, kalian kemudian diajak bersantai dengan lebih mengenal para
karakter di bagian pertengahan film. Walau fase ceritanya melambat di bagian
ini, kalian enggak bakal dibuat bosan dengan tingkah lucu Taat dan karakter
lainnya. Bahkan, bagian ini terbilang penting untuk memasuki bagian klimaks
filmnya.
Sayangnya,
konflik yang dibangun sedemikian rupa diselesaikan dengan ending yang terasa
kurang “nendang”. Penyelesaian masalah utama Guru-guru Gokil terlihat enggak
sebanding dengan jalan cerita yang telah dibangun menuju ke ending. Antagonis
yang awalnya terlihat begitu mengerikan, tiba-tiba menjadi “lembek” seakan
untuk mempermudah penyelesaian konflik yang ada di film.
Kombinasi Gading Marten dan Boris Bokir
yang Membawa Keceriaan.
Pernah
mendapatkan penghargaan “Pemeran Utama Pria Terbaik” Piala Citra, akting Gading
Marten di Guru-guru Gokil tentunya enggak perlu kalian ragukan lagi. Gading
mampu berakting lucu sekaligus serius saat berperan sebagai sang karakter
utama, yaitu Taat. Namun, penampilan lucunya Gading di film ini tentunya enggak
akan lengkap tanpa kehadiran pemeran Manul, yaitu Boris Bokir.
Gading
dan Boris bisa dibilang sebagai dynamic duo-nya Guru-guru Gokil. Ketika mereka
dipertemukan dalam satu adegan, suasana film langsung cair seketika dan ada
saja tingkah konyol yang ditampilkan. Kelucuan yang mereka ciptakan pun
terlihat natural tanpa adanya berbagai lelucon atau slapstick yang dipaksakan.
Selain
Gading dan Boris, pemain yang cukup menarik perhatian di film ini adalah Dian
Sastrowardoyo. Berperan sebagai Nirmala, porsi kemunculan Dian di film ini bisa
dibilang enggak terlalu banyak. Namun, penampilannya di beberapa adegan bisa
dibilang cukup berkesan. Siap-siap, deh, dibuat tertawa melihat salah satu
penampilannya Dian yang ngomel-ngomel di Guru-guru Gokil.
Selain
menampilkan kisah sederhana penuh pesan tentang perjuangan para guru, Guru-guru
Gokil juga bisa jadi tontonan untuk menghibur diri kalian yang rindu dengan
suasana sekolah di saat pandemi saat ini. Apalagi, film ini bisa dinikmati oleh
penonton yang berusia 13 tahun ke atas. Guru-guru Gokil hanya tersedia secara
eksklusif di Netflix dan sudah bisa kalian tonton sekarang.
TRAILER
Komentar
Posting Komentar